Showing posts with label Sport. Show all posts
Showing posts with label Sport. Show all posts

Thursday, April 25, 2013

Sejarah Bayer Munchen


Setelah pertikaian antara manajemen klub dan pemain dari MTV 1879 München di bar “Gisela” di Schwabing, 11 pemain memutuskan untuk memisahkan diri dan membentuk klub sendiri dibawah manajemen Franz John pada 27 Februari 1900. Nama yang dipilih untuk klub yang baru adalah FC Bayern München. Ini adalah awal dari cerita sukses yang unik Kemenangan ditahun 1932 di Nuernberg pada final melawan Eintracht Frankfurt adalah kemenangan pertama dari total 20 gelar kemenangan. FC Bayern München tidak ikut saat Bundesliga dibentuk. Namun ditahun 1965, klub ini dipromosikan dan menjadi nomor tiga pada musim berikutnya dan sejak saat itu menjadi anggota tetap di Bundesliga, memenangkan 21 gelar kemenangan Bundesliga dan menempatkan klub ini diurutan utama dari Bundesliga. Sejauh ini, FC Bayern München adalah klub tersukses.

Bayern München
Lambang
Nama lengkapFußball-Club Bayern München e. V.
Julukan
Der FCB
Die Bayern (Orang Bavaria)
Die Roten (Si Merah)
Didirikan27 Februari 1900; 113 tahun yang lalu
Stadion
(Kapasitas: 69.901)
PresidenUli Hoeneß
ManajerJupp Heynckes
LigaBundesliga
Posisi 2011–12ke-2, Bundesliga
Situs webSitus web resmi klub
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga

Seratus tahun pertama Bayern München–Sejarah dan kisah suksesnya dimulai dan diakhiri dengan nama Franz. Apakah ini suatu kebetulan bahwa Franz John yang mendirikan FC Bayern dan seabad kemudian dengan Franz yang berbeda, kali ini Beckenbauer yang memimpin Bayern München menjadi klub yang disegani dan ideal dengan setumpuk gelar dibelakangnya di abad yang baru sebagai presidennya. Banyak hal yang membedakan masa dulu dan sekarang. Franz John mendirikan dan membangun Bayern dari nol dan relative senang dengan hasil kemenangan 7-1 Bayern dalam pertandingan pertamanya melawan tim sebelumnya, MTV 1879. Tapi John juga memberikan klub yang “karismatik” ini dengan keunikan pertamanya. Pada awal mulanya, orang mengenal sebagai Bayern, kemudian sebagai Schwabinger Bayern, dari topi unik para pemainnya. Pada masanya, Franz Beckenbauer telah membantu Bayern München menjadi seperti dirinya saat ini: klub internasional dengan jutaan penggemar, sebuah institusi yang menjangkau sampai jauh diluar persepakbolaan Jerman Tidak pernah dalam impiannya yang tergila sekalipun Franz John membayangkan bahwa timnya akan menjadi juara Jerman, juara Piala Eropa dan bahkan pemenang kejuaaraan antar klub internasional.

Pada awalnya warna Bayern adalah putih dan biru, tetapi klub menggunakan kemeja putih dengan celana pendek hitam sampai 1905, ketika Bayern bergabung MSC. MSC memutuskan bahwa para pemain harus bermain dengan celana pendek merah. Bayern telah bermain dengan warna merah dan putih untuk sebagian besar keberadaannya, tapi biru dipakai sebagai pilihan lain. Pada musim 1969-70 kemeja yang bergaris-garis dengan warna biru dan putih, dan celana pendek dan kaus kaki juga biru. Gaya serupa muncul di tahun 1995, ketika itu warna biru menjadi warna dominan untuk pertama kalinya. Dari 1999 tentang Bayern kembali ke warna aslinya.

Kit tandang memiliki berbagai macam warna selama bertahun-tahun, termasuk putih, hitam, biru, dan emas-hijau. Bayern juga dilengkapi kit internasional yang berbeda. Pada 2009, kit rumah merah, kit tandang biru gelap, dan kit internasional putih.

Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/FC_Bayern_M%C3%BCnchen

Sunday, April 14, 2013

Sejarah Persib Bandung


SEJARAH PERSIB
Profil Persib Bandung

Nama Persib Bandung begitu lekat dengan masyarakat Bandung secara khusus dan secara umum telah dianggap sebagai kebanggaan dan ciri khas masyarakat Jawa Barat. Pada 14 Maret 1933 dua klub yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB) melebur menjadi satu dengan nama Persib. Setelah berdiri Persib langsung menjadi tim yang disegani terbukti dengan tiga kali runner-up sebelum akhirnya menjadi juara Kompetisi Perserikatan tahun 1939.

Setelah Indonesia merdeka sekitar tahun 1950-an Persib memberikan sumbangsih pertama kepada Timnas Indonesia dengan mengirim pemain seperti Aang Witarsa dan Anas untuk mengikuti ajang Asian Games 1950. Selanjutnya mereka adalah bagian dari pasukan Merah Putih yang berhasil menahan raksasa Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956.

Yang menarik adalah seiring juaranya Maung Bandung pada musim kompetisi 1961 untuk yang kedua kalinya, Persib ditunjuk untuk menjadi wakil PSSI pada ajang kejuaraan sepakbola "Aga Khan" di Pakistan tahun 1962. 

Persib mulai melakukan pembinaan tim junior sebagai akibat degradasi ke Divisi I kompetisi Perserikatan musim 1978/1979. Nama Marek Janota (Polandia) dan Risnandar Soendoro muncul sebagai pelatih tim junior dan tim senior waktu itu dan bisa ditebak hasil kerja mereka terlihat dari lahirnya bintang-bintang seperti Robby Darwis, Adjat Sudrajat, Sukowiyono, Dede Iskandar dan lainnya-mereka tampil di final Kompetisi Perserikatan tahun 1984/1985 antara Persib melawan PSMS dihadiri oleh lebih dari 120 ribu penonton di stadion Senayan.

Robby Darwis dan kawan-kawan menjadi juara pada tahun 1986 dengan mengalahkan Perseman Manokwari 1-0. Waktu itu pergantian ketua umum dari Solihin GP ke tangan Ateng Wahyudi memberikan perubahan yang kemudian pada tahun 1990 Persib kembali mengulangi prestasi yang sama dengan mengalahkan Persebaya 2-0 di final.

Hingga tahun 1993 jabatan ketua umum berpindah ke tangan Wahyu Hamijaya dan dimasa ini Kompetisi Perserikatan berakhir namun yang paling bersejarah adalah Persib membawa pulang Piala Presiden selamanya atau menjadi juara abadi pada final terakhir mengalahkan PSM 2-0-selanjutnya kompetisi dinamakan dengan Liga Indonesia.

Tampil sebagai juara di musim perdana Liga Indonesia tahun 1995 perlahan Persib menapaki prestasi yang menurun. Sempat memiliki saingan saudara se-kota Mastrans Bandung Raya yang merupakan Juara Piala Liga Indonesia dan menjuarai Liga Indonesia ke II tahun 1996.

Selanjutnya perjalanan yang dilakukan Persib di Liga Indonesia tidak semudah membalik telapak tangan. Berkali-kali maung Bandung merombak tim dari pelatih, manajemen hingga pemain belum juga menghasilkan prestasi di mata para Bobotoh dan Viking. Liga Indonesia ke XIII tahun 2007 dibawah asuhan Arcan Iurie pelatih asal Moldova itu sempat memberikan harapan ketika Persib keluar sebagai juara paruh musim Wilayah Barat dan memenangkan duel dengan PSM sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur.

Namun pada putaran kedua permainan Persib menurun dan malahan gagal untuk lolos ke babak 8 besar. Jaya Hartono yang sempat menggondol Piala Liga Indonesia tahun 2003 bersama Persik Kediri ditarik oleh manajemen Maung Bandung akan tetapi raihan  posisi ke-3 di akhir musim adalah klimaks dari kompetisi yang memakai format satu wilayah tersebut.