Saturday, November 30, 2013

Kerajinan Akar Wangi

Kerajinan akar wangi merupakan salah satu dari sekian banyak kerajinan yang dihasilkan oleh para pengrajin asal Kota garut. Kerajinan akar wangi asal kota Grut ini bahkan merupakan salah satu yang terbaik didunia. Bersama dengan pemerintah dan wujud toko online kami dalam mempublikasikan kerajinan akar wangi ini lebih luas lagi agar dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia dan dunia, kami menyediakan produk – produk dari kerajinan akar wangi di toko online kami. 

 akar wangi
Sumber: www.akarwangigarut.com
Jika anda berminat, anda dapat membeli via online dari kami karena cara pembeliannya mudah. Anda pilih yang anda inginkan, transfer via atm atau bank, berikan buktinya pada kami via online ataupun sms ke kontak person yang terdapat di web, kemudian kami akan kirimkan barang yang anda pesan. Anda tidak perlu bersusah payah hunting ataupun datang ke toko – toko untuk mendapatkan kerajinan akar wangi yang anda inginkan. Kerajinan akar wangi yang kami tawarkan diantaranya adalah batok susun, batok toples, macam – macam toples, almari lapis kayu, boks mahar dari akar wangi, nakas kayu, gordyn pintu yang dilukis, toples payung batik, gordyn pintu batik, tirai pintu akar wangi, tirai akar wangi berbagai motif dan fungsi. Berikut ini kategori produk akarwangi, yaitu:
Hiasan Dinding Akar Wangi
Sajadah Akar Wangi
Sekat Ruangan Akar Wangi
Taplak Meja Akar Wangi
Place Mate Akar Wangi
Tempat Tisu Akar Wangi
Sarung Bantal Kursi

Keistimewaan produk kerajinan akar wangi ini adalah ia mempunyai fungsi tertentu dan tidak hanya sekadar hiasan. Ini yang membedakan kerajinan akar wangi ini berbeda dari yang lainnya karena kebanyakan kerajinan lain tidak mempunyai fungsi spesifik yang biasanya hanya berfungsi sebagai hiasan tanpa fungsi lain yang lebih berguna.  Kemudian kerajinan akar wangi juga mempunyai karakteristik yang jarang dijumpai kerajinan tipe lain. Ini karena kerajinan akar wangi masi sangat jarang ditemui dan karena kelangkaannya tersebut, harganya menjadi lumayan mahal. Yang lebih menarik adalah kemampuannya membuat ruangan menjadi harum. Fungsi ini jelas sangat efektif, jika anda mempunyai tempat tisu ataupun tirai yang dibuat dari kerajinan akar wangi, anda tidak perlu menambah pengharum ruangan karenakerajinan akar wangi ini dapat membuat wangi ruangan anda. Asal muasal kerajinan akar wangi ini adalah dari rumput akar wangi. Rumput akar wangi ini telah digunakan lama sejak dahulu kala untuk digunakan sebagai pewangi batik, pewangi benda – benda pusaka seperti keris, pedang, tombak. Kerajinan akar wangi ini juga dapat digunakan sebagai pewangi lemari pakaian sehingga pakaian menjadi wangi dan juga mencegah rayap ataupun semut. Kerajinan akar wangi ini juga dapat dijadikan sajadah yang sudah dipasarkan ke mancanegara dan permintaan ekspornya terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama di negara – negara Arab. Asal muasal dibuatnya kerajinan akar wangi ini adalah bagaimana caranya membuat akar wangi yang berguna sebagai pengharum ruangan, tidak hanya sebagai pengharum ruangan, maka itu dibuat berbagai bentuk yang mempunyai fungsi lain selain sebagai pengharum ruangan. Dalam sejarahnya, pada masa tertentu, para warga jogja juga pernah melakukan ekspansi ke wilayah tasikmalaya yang dikenal sebagai penghasil akar wangi terbaik. Para warga jogja ini berusaha juga untuk menghasilkan akar wangi karena mereka juga terkenal dengan cita rasa seni yang tinggi serta para pengrajin juga banyak lahir dikota jogja. Bentuk lain dari kerajinan akar wangi juga dapat menjadi dekorasi seperti pajangan berbentuk hewan. Bentuk – bentuk hewan tersebut diantaranya adalah gajah, naga, kuda, dan kura – kura.

Artikel ini dikutif dari: www.akarwangigarut.com

Liwet Instan 1001 (Seribu Satu)

Liwet Instan 1001 (Seribu Satu) adalah salah satu produk unggulan dari CV. 1001 yang merupakan penghasil beras  berkualitas dari Garut Jawa Barat. Saat ini merupakan pelopor sekaligus inovator yang mengemas beras Garut menjadi liwet instan dan menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Garut. Liwet Instan 1001 terbuat dari berbagai bahan alami sehingga menghasilkan nasi liwet yang pulen dengan aroma yang menggugah selera makan sekaligus memanjakan lidah penikmat liwet.


 Sumber: www.liwetseribusatu.com
Selain liwet instan Kami juga telah meluncurkan produk terbaru Nasi Uduk Warna (Nasuwa) dan 1001 Spicy Edition (Pedas) untuk penikmat nasi liwet dan nasi uduk dengan selera pedas. Berikut ini produk yang dijual oleh CV. Seribu Satu yang didirikan oleh Kang Adris Wijaya:
1. Liwet Instan 1001
o Liwet Instan 1001 - Rasa Original
o Liwet Instan 1001 - Rasa Jambal
o Liwet Instan 1001 - RasaTeri
o Liwet Instan 1001 - Rasa Cumi
o Liwet Instan 1001 - Rasa Pete
o Liwet Instan 1001 - Rasa Jengkol
2. Nasi Uduk Warna (Nasuwa)
o Nasi Uduk Instan
o Nasi Uduk Original
o Nasi Uduk Ungu
o Nasi Uduk Angkak
o Nasi Kuning Instan

3. 1001 Spicy Edition (Pedas)
o Liwet Instan 1001 Pedas
o Nasi Uduk Instan Pedas
o Nasi Kuning Instan Pedas
Perkembangan bisnis dan teknologi yang sangat pesat, membuat perusahaan-perusahaan dengan skala kecil, menengah dan besar sekalipun untuk tetap menyesuaikan diri dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, seperti internet, untuk perkembangan dan kemajuan bisnis mereka.
Begitu pula halnya dengan CV. 1001, dengan brand utamanya Liwet Instan 1001, yang memanfaatkan perkembangan di dunia maya yang tanpa batas untuk terus memperkenalkan dan menjual produk-produk unggulannya kepada konsumen dan pelanggan baik di Indonesia maupun luar negeri. 
Sejak September 2012 Dengan bangga Kami  hadirkan www.liwetinstanseribusatu.com, www.liwet1001, dan www.liwetseribusatu.com, sebagai media online resmi sekaligus tempat belanja online dari CV. 1001, yang menjual keseluruhan produk unggulan Kami. Situs maya ini Kami hadirkan demi semangat melayani dan memuaskan keinginan pelanggan untuk tetap dapat menikmati produk-produk Kami dimanapun dan kapanpun Anda berada. Silahkan berbelanja online disini.
Sumber: www.liwetinstanseribusatu.com

Liwet Instan

Seiring dengan kemajuan zaman kulinerpun semakin beragam dengan inovasi-inovasi baru yang menghasilkan citarasa yang unik dan tidak ada sebelumnya baik yang dalam kemasan ataupun makanan segar. Salah satu dari beribu inovasi, ada satu yang mencuri perhatian yaitu liwet instan. Liwet instan merupakan inovasi dari cara memasak beras dengan cara yang lebih simple dari biasanya sehingga dapat mempermudah orang untuk memasak nasi liwet tanpa harus bersusah payah untuk menyiapkan beras dan menyiapkan bumbu.

 
Sumber: www.liwetinstan.com
Dengan hadirnya nasi liwet instan ikut menambah kekayaan kuliner Indonesia yang mengusung kuliner tradisional yang dikemas secara modern. Sehingga nasi liwet tidak hanya bisa dinikmati dilestoran penyedia nasi liwet tetapi bisa dinikmati oleh setiap orang dengan cara memasak yang simple. Nasi liwet instanpun hadir dengan berbagai rasa yang dapat menambah nikmatnya makan dan varian rasanyapun tidak lepas dari citarasa tradisional salah satu variannya adalah rasa pete yang merupakan cita rasa tradisional banget, tetapi dikemas kedalam kemasan yang menarik juga modern. Nasi liwet instanpun hadir dengan berbagai ukuran yang dapat disesuakan dengan kebutuhan Anda.
Kami merupakan distributor dari 3 produk nasi liwet instan yang ada di Kota Garut. Saat ini Kami memasarkan liwet instan Seribu Satu (1001) dari CV. 1001, Kadoet dari Beras Koko Riko, dan Edol. Tersedia berbagai macam varian rasa dan ukuran. Beikut ini adalah produk yang ditawarkan oleh liwet instan:
1. Nasi Liwet 1001
o Nasi Liwet Instant 1001 - Rasa Original
o Nasi Liwet Instant 1001 - Rasa Jambal
o Nasi Liwet Instant 1001 - RasaTeri
o Nasi Liwet Instant 1001 - Rasa Cumi
o Nasi Liwet Instant 1001 - Rasa Pete
o Nasi Liwet Instant 1001 - Rasa Jengkol

2. Nasi Uduk Warna (Nasuwa) 1001
o Nasi Uduk Instan
o Nasi Uduk Ungu
o Nasi Uduk Original
o Nasi Uduk Angkak
o Nasi Kuning Instan

3. Edisi Pedas 1001
o Nasi Uduk Instan Pedas
o Nasi Kuning Instan Pedas
o Liwet Instan 1001 Pedas

4. Nasi Liwet Kadoet
o Nasi Liwet Kadoet Rasa Jambal
o Nasi Liwet Kadoet Seuhah (Pedas)
o Nasi Liwet Kadoet Rasa Cumi Jengkol (Cujeng)
o Nasi Liwet Kadoet Rasa Teri Pete (Tepet)
o Nasi Liwet Kadoet Rasa Udang Jamur (Umur)
o Nasi Tutug Oncom

5. Nasi Liwet Edol
o Nasi Liwet Instant Edol - Rasa Jambal
o Nasi Liwet Instant Edol - Rasa Teriyaki
o Nasi Liwet Instant Edol - Rasa Petai
o Nasi Liwet Instant Edol - Rasa Black Papper
o Nasi Liwet Instant Edol - Rasa Udang
o Nasi Liwet Instant Edol - Rasa Seafood

Perkembangan bisnis dan teknologi yang sangat pesat, membuat perusahaan-perusahaan dengan skala kecil, menengah dan besar sekalipun untuk tetap menyesuaikan diri dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, seperti internet, untuk perkembangan dan kemajuan bisnis mereka. Begitu pula halnya dengan Kami sebagai distributor nasi liwet instan, yang memanfaatkan perkembangan di dunia maya yang tanpa batas untuk terus memperkenalkan dan menjual produk-produk unggulan kepada konsumen dan pelanggan baik di Indonesia maupun luar negeri. Sejak September 2012 Dengan bangga Kami hadirkan www.liwetinstan.com, sebagai media online sekaligus tempat belanja online dari keseluruhan produk liwet instan Seribu Satu, Kadoet, dan Edol. Situs maya ini Kami hadirkan demi semangat melayani dan memuaskan keinginan pelanggan untuk tetap dapat menikmati liwet instan dimanapun dan kapanpun Anda berada. Silahkan berbelanja online disini.
Artikel diatas dikutif dari www.liwetinstan.com

Coklat Garut (chocodot)

Setelah dodol menjadi oleh-oleh khas Garut, saat ini ada satu lagi makanan ringan yang sangat digemari wisatawan yang menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Garut, yaitu Coklat Garut atau yang lebih dikenal dengan sebutan Chocodot. Oleh-oleh yang satu ini merupakan perpaduan dodol dengan coklat yang dikemas sangat menarik. Saat ini, ketika orang Garut merantau di suatu daerah, yang ditanyakan oleh teman-temannya tidak hanya dodol saja, tetapi juga chocodot. Biasanya, orang mencari chocodot ini sering kali berkunjung langsung ke saung coklat yang menjadi outlet resmi. Saat ini, saung coklat ini tidak hanya menjual chochodot saja tetapi produk-produk lainya yang menjadi identitas kota Garut. Adapun produk yang dijual di saung coklat adalah sebagai berikut:
1. Produk Coklat
Chocodot Babancong
Chocodot Etnik
Chocodot Buah (Bar Besar)
Chocodot Buah (Bar Mini)
Chocodot Cangkuang
Chocodot Tjeu Mumu
Chocodot Cipanas
Chocodot Gunung
Chocodot Gift Java & Bali
Chocodot Special Garut
Chocodot Sugar Free
Chocodot Update
Chocolate Korma
Van Java Chocolate Bar
Van Java Chocolate Besek
Choco Tea
Choco Nutz
Coffe Choc
Gage Choco
Words Chocolate
Cokelat Cetar Membahana
Shio Choco
Chocolate Cigarette
Chocodot Sensasi Mutiara (NEW)
2. Non Coklat
Brownies Dodol
3. Souvenir
Boneka Chocodot
Gantungan Kunci
Mug Chocodot
T-Shirt Chocodot
Berikut ini adalah sekilas mengenai chocodot yang dikutif langsung dari website cokelat Garut (www.coklatgarut.com). Sebuah evolusi baru dari produk cokelat kini hadir dikota Garut. Rasa cokelat yang klasik kini tak lagi monoton. Sensasi rasa baru sebuah cokelat ini hadir dari perpaduan cokelat dengan makanan penganan khas tanah Sunda.


Sumber: www.coklatgarut.com
Adalah Tama Chocolate salah satu perusahaan pengusung dari evolusi cokelat di Garut. Beberapa produk yang telah menjadi brand image cokelat di masyarakat telah tembus ke pasar internasional.
Sebut saja Chocodot, Brodol, Gage yang kini menjadi simbol buah tangan kota Garut bagi para wisatawan. Tak ayal banyak artis dan selebritis pun menyempatkan singgah ke 'saung saung coklat' milik Tama Chocolate.
Dengan berbalutkan kemasan bersetting simbol-simbol tanah sunda, menjadikan produk Cokelat Garut berkesan tradisional klasik dan bernilai budaya yang tinggi.
Perkembangan bisnis dan teknologi yang cukup pesat, membuat perusahaan-perusahaan dengan skala kecil, menengah dan besar sekalipun untuk tetap menyesuaikan diri dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, seperti internet, untuk perkembangan dan kemajuan bisnis mereka.
Begitu pula halnya dengan PT. Tama Cokelat Indonesia, dengan brand utamanya Chocodot - Indonesian Chocolate, yang memanfaatkan perkembangan di dunia maya yang tanpa batas untuk terus memperkenalkan dan menjual produk-produk unggulannya kepada konsumen dan pelanggan baik di Indonesia maupun luar negeri, yang sudah dilakukan sejak berdirinya di tahun 2009.


Sejarah Kabupaten Garut

Siapa yang tidak kenal Garut. Meskipun merupakan kota kecil di wilayah Priangan Timur, Garut menawarkan sejuta pesona wisata, baik kuliner, alam maupun budaya. Garut yang terletak di antara Kabupaten Tasikmalaya dan Bandung ini terletak di dataran tinggi dengan udara yang sejuk. Kota ini cocok untuk anda yang ingin berlibur dan merasakan pesona alam pegunungan. Namun bagaimana kota ini terbentuk? Apakah yang melatarbelakangi nama Kota Garut? Berikut ini adalah sekilas mengenai sejarah Kota Garut yang dikutip dari http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sekilas_sejarah.

Sejarah Kabupaten Garut berawal dari pembubaran Kabupaten Limbangan pada tahun 1811 oleh Daendels dengan alasan produksi kopi dari daerah Limbangan menurun hingga titik paling rendah nol dan bupatinya menolak perintah menanam nila (indigo). Pada tanggal 16 Pebruari 1813, Letnan Gubernur di Indonesia yang pada waktu itu dijabat oleh Raffles, telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang pembentukan kembali Kabupaten Limbangan yang beribu kota di Suci. Untuk sebuah Kota Kabupaten, keberadaan Suci dinilai tidak memenuhi persyaratan sebab daerah tersebut kawasannya cukup sempit.
Berkaitan dengan hal tersebut, Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia untuk mencari tempat yang cocok bagi Ibu Kota Kabupaten. Pada awalnya, panitia menemukan Cimurah, sekitar 3 Km sebelah Timur Suci (Saat ini kampung tersebut dikenal dengan nama Kampung Pidayeuheun). Akan tetapi di tempat tersebut air bersih sulit diperoleh sehingga tidak tepat menjadi Ibu Kota. Selanjutnya panitia mencari lokasi ke arah Barat Suci, sekitar 5 Km dan mendapatkan tempat yang cocok untuk dijadikan Ibu Kota. Selain tanahnya subur, tempat tersebut memiliki mata air yang mengalir ke Sungai Cimanuk serta pemandangannya indah dikelilingi gunung, seperti Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas dan Gunung Karacak.
Saat ditemukan mata air berupa telaga kecil yang tertutup semak belukar berduri (Marantha), seorang panitia "kakarut" atau tergores tangannya sampai berdarah. Dalam rombongan panitia, turut pula seorang Eropa yang ikut membenahi atau "ngabaladah" tempat tersebut. Begitu melihat tangan salah seorang panitia tersebut berdarah, langsung bertanya : "Mengapa berdarah?" Orang yang tergores menjawab, tangannya kakarut. Orang Eropa atau Belanda tersebut menirukan kata kakarut dengan lidah yang tidak fasih sehingga sebutannya menjadi "gagarut".
Sejak saat itu, para pekerja dalam rombongan panitia menamai tanaman berduri dengan sebutan "Ki Garut" dan telaganya dinamai "Ci Garut". (Lokasi telaga ini sekarang ditempati oleh bangunan SLTPI, SLTPII, dan SLTP IV Garut). Dengan ditemukannya Ci Garut, daerah sekitar itu dikenal dengan nama Garut.. Cetusan nama Garut tersebut direstui oleh Bupati Kabupaten Limbangan Adipati Adiwijaya untuk dijadikan Ibu Kota Kabupaten Limbangan. 
Pada tanggal 15 September 1813 dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan sarana dan prasarana ibukota, seperti tempat tinggal, pendopo, kantor asisten residen, mesjid, dan alun-alun. Di depan pendopo, antara alun-alun dengan pendopo terdapat "Babancong" tempat Bupati beserta pejabat pemerintahan lainnya menyampaikan pidato di depan publik. Setelah tempat-tempat tadi selesai dibangun, Ibu Kota Kabupaten Limbangan pindah dari Suci ke Garut sekitar Tahun 1821. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal No: 60 tertanggal 7 Mei 1913, nama Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut dan beribu kota Garut pada tanggal 1 Juli 1913. Pada waktu itu, Bupati yang sedang menjabat adalah RAA Wiratanudatar (1871-1915). Kota Garut pada saat itu meliputi tiga desa, yakni Desa Kota Kulon, Desa Kota Wetan, dan Desa Margawati. Kabupaten Garut meliputi Distrik-distrik Garut, Bayongbong, Cibatu, Tarogong, Leles, Balubur Limbangan, Cikajang, Bungbulang dan Pameungpeuk.
Pada tahun 1915, RAA Wiratanudatar digantikan oleh keponakannya Adipati Suria Karta Legawa (1915-1929). Pada masa pemerintahannya tepatnya tanggal 14 Agustus 1925, berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal, Kabupaten Garut disahkan menjadi daerah pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom). Wewenang yang bersifat otonom berhak dijalankan Kabupaten Garut dalam beberapa hal, yakni berhubungan dengan masalah pemeliharaan jalan-jalan, jembatan-jembatan, kebersihan, dan poliklinik. Selama periode 1930-1942, Bupati yang menjabat di Kabupaten Garut adalah Adipati Moh. Musa Suria Kartalegawa. Ia diangkat menjadi Bupati Kabupaten Garut pada tahun 1929 menggantikan ayahnya Adipati Suria Karta Legawa (1915-1929).

Perkembangan Fisik Kota
Sampai tahun 1960-an, perkembangan fisik Kota Garut dibagi menjadi tiga periode, yakni pertama (1813-1920) berkembang secara linear. Pada masa itu di Kota Garut banyak didirikan bangunan oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk kepentingan pemerintahan, berinvestasi dalam usaha perkebunan, penggalian sumber mineral dan objek wisata. Pembangunan pemukiman penduduk, terutama disekitar alun-alun dan memanjang ke arah Timur sepanjang jalan Societeit Straat. 
Periode kedua (1920-1940), Kota Garut berkembang secara konsentris. Perubahan itu terjadi karena pada periode pertama diberikan proyek pelayanan bagi penduduk. Wajah tatakota mulai berubah dengan berdirinya beberapa fasilitas kota, seperti stasiun kereta api, kantor pos, apotek, sekolah, hotel, pertokoan (milik orang Cina, Jepang, India dan Eropa) serta pasar.
Periode ketiga (1940-1960-an), perkembangan Kota Garut cenderung mengikuti teori inti berganda. Perkembangan ini bisa dilihat pada zona-zona perdagangan, pendidikan, pemukiman dan pertumbuhan penduduk.

Keadaan Umum Kota
Pada awal abad ke-20, Kota Garut mengacu pada pola masyarakat yang heterogen sebagai akibat arus urbanisasi. Keanekaragaman masyarakat dan pertumbuhan Kota Garut erat kaitannya dengan usaha-usaha perkebunan dan objek wisata di daerah Garut. 
Orang Belanda yang berjasa dalam pembangunan perkebunan dan pertanian di daerah Garut adalah K.F Holle. Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Kolonial Belanda mengabadikan nama Holle menjadi sebuah jalan di Kota Garut, yakni jalan Holle (Jl.Mandalagiri) dan membuat patung setengah dada Holle di Alun-alun Garut.
Pembukaan perkebunan-perkebunan tersebut diikuti pula dengan pembangunan hotel-hotel pada Tahun 1917. Hotel-hotel tersebut merupakan tempat menginap dan hiburan bagi para pegawai perkebunan atau wisatawan yang datang dari luar negeri. Hotel-hotel di Kota Garut , yaitu Hotel Papandayan, Hotel Villa Dolce, Hotell Belvedere, dan Hotel Van Hengel.
Di luar Kota Garut terdapat Hotel Ngamplang di Cilawu, Hotel Cisurupan di Cisurupan, Hotel Melayu di Tarogong, Hotel Bagendit di Banyuresmi, Hotel Kamojang di Samarang dan Hotel Cilauteureun di Pameungpeuk. Berita tentang Indahnya Kota Garut tersebar ke seluruh dunia, yang menjadikan Kota Garut sebagai tempat pariwisata.

Penetapan Hari Jadi Garut
Sebagaimana sudah disepakati sejak awal, semua kalangan masyarakat Garut telah menerima bahwa hari jadi Garut bukan jatuh pada tanggal 17 Mei 1913 yaitu saat penggantian nama Kabupaten Limbangan menjadi Kabupaten Garut, tetapi pada saat kawasan kota Garut mulai dibuka dan dibangun sarana prasarana sebagai persiapan ibukota Kabupaten Limbangan. Oleh karena itu, mulai tahun 1963 Hari Jadi Garut diperingati setiap tanggal 15 September berdasarkan temuan Tim Pencari Fakta Sejarah yang mengacu tanggal 15 September 1813 tersebut pada tulisan yang tertera di jembatan Leuwidaun sebelum direnovasi. Namun keyakinan masyarakat terhadap dasar pengambilan hari jadi Garut pun berubah. Dalam PERDA Kabupaten Garut No. 30 Tahun 2011 tentang Hari Jadi Garut, dinyatakan bahwa Hari Jadi Garut dipandang lebih tepat pada tanggal 16 Februari 1813. 
Penelusuran hari jadi Garut berpijak pada pertanyaan kapan pertama kali muncul istilah “Garut”. Seperti dijelaskan dalam Latar Belakang di atas, bahwa ungkapan itu muncul saat “ngabaladah” dalam mencari tempat untuk ibukota Kabupaten Limbangan yang diperintahkan R.A.A Adiwijaya sebagai Bupati yang dilantik pada tanggal 16 Februari 1813. Fakta tentang Jembatan Leuwidaun yang peletakkan batu pertamanya adalah tanggal 15 September 1918 juga tetap diperhitungkan. Dengan demikian, asal mula tercetus kata “Garut” adalah diyakini berada pada sebuah hari antara 16 Februari 1813 s.d. 15 September 1918.

Daftar harga barang di Garut

Harga sangat penting untuk memperhitungkan pengeluaran dan sebagai pembanding saat akan melakukan penjualan. Antra satu tempat dengan tempat lainnya sering kali terjadi perbedaan harga jual atau harga beli mengingat hal tersebut tergantung pada hukum pasar, Di Garut sendiri anda dapat mengawasi perbuahan harga salah satunya mealaui website pemerintahan Garut Daftar Harga Komoditas. Sehingga saat akan melakukan belnja atau penjualan barang anda dapat mempertimbangkan dengan adanya data tersebut. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Dodol Garut

Dodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mampu mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai penghasil Dodol yang berkualitas tinggi dan beraneka ragam jenis Dodol yang diproduksi. Dodol Garut ini dikenal luas karena rasanya yang khas dan kelenturan yang berbeda dari produk yang sejenis dari daerah lain. Industri ini berkembang sejak tahun 1926, oleh seorang pengusaha yang bernama Ibu Karsinah dengan proses pembuatan yang sangat sederhana dan terus berkembang hingga saat ini, hal ini disebabkan karena :
  1. Memiliki cita rasa yang berbeda dan mampu bersaing dengan jenis dodol yang berasal dari daerah lain;
  2. Harganya terjangkau dan merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat;
  3. Proses pembuatannya sangat sederhana dan bahan bakunya mudah diperoleh;
  4. Tidak menggunakan bahan pengawet dan tambahan bahan makanan yang bersifat sintetis;
  5. Memiliki daya tahan cukup lama ( 3 bulan).

Komoditi ini mudah dikembangkan dengan memodifikasi bahan baku utamanya yaitu dengan memanfaatkan bahan lain buah waluh, kentang, kacang, pepaya, nenas, sirsak dan lain-lain. Dekranasda juga membantu pemasaran melalui pameran-pameran, perbaikan kualitas produk maupun perbaikan desain kemasan melalui pelatihan-pelatihan. Untuk jenis produk dodol dapat dinikmati dalam berbagai jenis, diantaranya Dodol ketan, kacang, susu, coklat, wijen, dan dodol buah-buahan.

Dodol Picnic Garut
Rata-rata kapasitas produksi per tahun adalah 4.378 ton. Dodol Garut ini sudah tersebar ke berbagai kota dan ke nengara lain diantaranya untuk pasar dalam nengeri adalah Pulo Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Sedangkan untuk pasar luar negeri meliputi Brunai, Malayasia, Jepang, Arab Saudi, Singapura, Inggris.
Perushaan dodol garut yang sudah terkenal adalah dodol picnic yang produksi oleh PT Herlianah Cipta Pratama, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada link berikut http://www.dodolpicnicgarut.com/.

Sumber : Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Garut (http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/khas_pk_dodol)

Bupati Garut dari Masa ke Masa (1813-1967)

Sejak periode Kabupaten Limbangan baru yang beribukota di Suci sebagai cikal bakal Kabupaten Garut sampai dengan periode setelah muncul nama resmi “Kabupaten Garut”, terdapat 23 bupati yang pernah menjabat.
Seperti yang telah dijelaskan dalam halaman Sejarah Singkat Garut, pembentukan Kabupaten Limbangan-baru berdasarkan Surat Keputusan Raffles sebagai Letnan Gubernur (Lieutenant Governor) di Indonesia adalah tanggal 16 Februari 1813.  Bupati yang menjabat pada saat itu adalah RAA Adiwijaya (1813-1831), karena itu jika perhitungan masa pemerintahan Kabupaten Garut berawal dari sini maka RAA Adiwijaya merupakan Bupati Garut yang pertama.
Sejak 1 Juli 1913 Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut yang terjadi pada masa pemerintahan periode ke-4 sejak 1813, yaitu masa Bupati RAA Wiratanudatar (1871-1915), berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal tanggal 7 Mei 1913 (Staatsblad Van Nederlandsch-Indie No.356: Besluit van den Gouverneur-General van Nederlandsch-Indie van 7 Mei 1913 No. 60).  Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa RAA Wiratanudatar merupakan Bupati pertama yang memimpin wilayah pemerintahan dengan nama Kabupaten Garut.

Pada tanggal 14 Agustus 1925, berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal, Kabupaten Garut disahkan sebagai daerah pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom).   Ini terjadi pada masa pemerintahan RAA Soeria Kartalegawa yang menjadi Bupati ke-5 sejak 1813 atau Bupati ke-2 sejak muncul nama Kabupaten Garut.  Oleh karena itu, RAA Soeria Kartalegawa merupakan bupati pertama yang memimpin Kabupaten Garut sebagai  daerah otonom.
Pada zaman kolonial Belanda, pergantian bupati yang berlaku di Kabupaten Garut identik dengan yang berlaku di kerajaan-kerajaan kuno Indonesia, yaitu bila Bupati meninggal atau berhenti karena hal tertentu, maka yang berhak menggantikannya adalah putera laki-laki tertua atau menantu laki-laki.  Kalau pun tidak demikian, penggantinya masih memiliki hubungan darah atau kekerabatan yang dekat.  Dari masa ke masa, tercatat bupati pertama RAA Adiwijaya (1813-1831) digantikan oleh puteranya RAA Kusumadinata (1831-1833) sebagai bupati kedua.   Lalu bupati kedua diteruskan oleh menantunya Tumenggung Jayadiningrat (1833-1871) sebagai bupati yang ketiga.  Masih memiliki ikatan kekeluargaan, bupati ketiga digantikan oleh RAA Wiratanudatar (1871-1915) sebagai bupati yang keempat.  Selanjutnya bupati keempat digantikan oleh keponakannya Adipati Suria Kartalegawa (1915-1929) yang menjadi bupati kelima.  Kemudian ia diteruskan oleh puteranya Adipati Moh. Musa Suria Kartalegawa (1929-1944) sebagai bupati keenam.
Dalam sejarah Garut, tercatat periode Bupati terlama yang memimpin hingga mencapai lebih dari 40 tahun yaitu RAA Wiaratanudatar (1971-1915).  Sedikitnya ada tiga orang Bupati yang memimpin kurang dari satu atau dua tahun seperti R. Tumenggung Endung Suriaputra (1944-1945) atau Letkol Akil Ahyar Masyur (1966-1967).
Sejarah juga mencatat, bahwa sejak pemilihan bupati berdasarkan periode waktu, belum terdapat Bupati Garut yang memegang masa jabatan lebih dari satu periode.


Thursday, November 28, 2013

CONTOH PENULISAN CONVENTION

SITUATION
Perkembangan dunia fashion merupakan perjalanan sejarah berkesinambungan dari zaman ke zaman.Tidak ada keterputusan ide antara tren yang terjadi di masa lalu dengan di masa sekarang. Bahkan, tren di masa depan sering digambarkan sebagai perpaduan antara tren di masa lalu dan masa sekarang.Dalam perjalanannya, masa depan dunia mode Indonesia terus berkembang dengan baik. Ditambah lagi bila event-event pertemuan karya semacam ini dapat dilakukan secara rutin. Konsep-konsep terdahulu akan terus berevolusi sampai sekarang.
Hal ini menunjukkan bahwa konsep yang ada sebenarnya sudah berakar pada kebudayaan bangsa, dari dulu hingga sekarang. Dari sinilah masa depan tren mode di Indonesia ditentukan.
Dari perkembangan itu, masa depan tren dan mode akan mengarah kepada konsep yang minimalis. Pemikiran fashion pun akansemakin berkembang pesat, walaupun hal itu akan membawa persoalan baru di sisi lain. Masalahnya, orang sering kali hanya melihat satu karya yang original. Oleh karena itu, ruang-ruang pamer bagi para seniman mode harus lebih diperluas lagi. Dengan makin banyaknya festival atau pergelaran, ide baru akan semakin berkembang. Di tengah pesatnya jumlah perancang baru, desainer yang berkarya di event tingkat internasional pun bertumbuhan.Hal ini dapat memberikan masukan baru bagi perkembangan dunia fashion di Indonesia. Karena Komunikasi dan interaksi sangat mendukung dalam proses perjalanan dunia mode di Indonesia.       
Melihat situasi tersebut maka PT. Cyinthia Jaya Abadi bekerjasama dengan para perancang ternama di dunia, khususnya di Indonesia berkeinginan untuk  mengembangkan dunia fashion, dengan memberikan ilmu pengetahuan baru kepada para pengusaha yang bergerak dibidangpakaian dalam kegiatan acara konvensi Nasional dengan tema Trend Fashion Anak 2011”.
OBJECTIVE
Dengan adanya konvensi nasional ini, selain untuk bersilaturahmi juga diharapkan dapat memberikan inovasi baru kepada seluruh pengusaha pakaian, khususnya perusahaan yang bergerak di pakaian anak agar senantiasa memperhatikan dunia fashion yang semakin berkembang.
Adapun tujuan di adakannya acara Konvensi Nasional ini adalah sebagai berikut :
  1.    Memberikan Informasi kepada seluruh pengusaha pakaian anak tentang pentingnya        memilih bahan yang berkualitas untuk anak.
  2.       Memberikan informasi kepada seluruh pengusaha pakaian tentang hal-hal yang perlu      diperhatikan sebelum memproduksi pakaian.
  3.     Memberikan ilmu pengetahuan baru dan meningkatkan keterampilan serta kreatifitas      para pengusaha pakaian anak.
  4.   Dapat memperoleh informasi yang lebih jelas dan lengkap dari desainer ternama              tingkat nasional dan internasional
  5.  Dengan kegiatan ini, para pengusaha pakaian anak di Indonesia bisa sharing dan saling berbagi pengalaman mengenai kegiatan usahanya.
  6.  Membangun dan menciptakan tali silaturahmi dan hubungan baik antar para pengusaha pakaian diseluruh Indonesia.


TEMA
Adapun tema Konvensi Nasional ini adalah “Trend Fashion Anak 2011”.

TIMING
Konvensi Nasional ini diselenggarakan pada tanggal26 Mei sampai dengan 30 Mei 2011.
PLACE

Konvensi Nasional ini akan di selenggarakan di kota Bandung (Jawa Barat), tepatnya di hotel. Kami memilih kota Bandung karena Kota Bandung merupakan sebuah kota dan sekaligus menjadi ibu kota dari provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Kota Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, dan dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

PROGRAM
            Program-program yang akan di kemukakan pada Konvensi Nasional ini terdiri atas:
  1.    Opening Party
  2.  Seminar
  3.   Talk Show
  4. Cocktail Party
  5. Pameran
  6. Rekreasi di Bandung City
Kegiatan ini akan berlangsung selama4 hari dengan berbagai program yang telah direncanakan. Kegiatan ini akan menghadirkan juru bicara untuk menginformasikan segala sesuatu yang akan disampaikan yang berkenaan dengan tema acara ini dan semua peserta dapat menggunakan seluruh fasilitas yang sudah disediakan untuk kegiatan.
            Selain itu, pada proposal sebuah acara convention, perlu dijelaskan informasi berikut ini :
  1. Location/tempat, jelaskan dengan detil disertai gambar dan fasilitas penunjangnya
  2. Recreation/hiburan, dijelaskan mengenai hiburan apa saja yang dapat dinikmati perserta selain acara ini.
  3. Exhibitions/perusahaan partisipan yang berperan dan mendukung terhadap acara tersebut.
  4. Food & Beverage, menjelasakan hidangan-hidangan yang akan disajikan kepada peserta, mulai dari makan pagi sampai malam, dan makanan atau minuman penunjang.




Wednesday, November 27, 2013

Budidaya Tanaman ALPUKAT / AVOKAD ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth )

Sebelumnya telah ditulis mengenai pengenalan tentang tanaman alpukat, sekarang akan dijelaskan mengenai teknik budidaya tanaman alpukat tersebut. Tanaman ini akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila ditanam pada lingkungan yang sesuai atau optimum dengan syarat tumbungnya. Adapun, syarat tumbuh tanaman alpukat adalah sebagai beriku:

IKLIM

  1. Angin diperlukan oleh tanaman alpukat, terutama untuk proses penyerbukan. Namun demikian angin dengan kecepatan 62,4-73,6 km/jam dapat dapat mematahkan ranting dan percabangan tanaman lpukat yang tergolong lunak, rapuh dan mudah patah.
  2. Curah hujan minimum  untuk pertumbuhan adalah  750-1000 mm/tahun. Ras Hindia Barat dan persilangannya tumbuh dengan subur pada dataran rendah beriklim tropis dengan curah hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal (2-6 bulan kering), tanaman alpukat masih dapat tumbuh asal kedalaman air tanah maksimal 2 m.
  3. Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan alpukat berkisar  40-80 %. Untuk ras Meksiko dan Guatemala lebih tahan terhadap cuaca dingin dan iklim kering, bila dibandingkan dengan ras Hindia Barat.
  4. Suhu optimal  untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 derajat C. Mengingat tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu udara antara 15-30 derajat C atau lebih. Besarnya suhu kardinal tanaman alpukat tergantung ras masing-masing, antara lain ras Meksiko memiliki daya toleransi sampai –7 derajat C, Guatemala sampai -4,5 derajat C, dan Hindia Barat sampai 2 derajat C.

MEDIA TANAM
  1. Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan organik. 
  2. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat adalah  jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam) dan lempung endapan (aluvial loam).
  3. Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara pH sedikit asam  sampai netral, (5,6-6,4). Bila pH di bawah 5,5 tanaman akan menderita keracunan karena unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya pada pH di atas 6,5 beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn akan berkurang.

KETINGGIAN TEMPAT
Pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m dpl. Namun tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 m dpl. Untuk tanaman alpukat ras Meksiko dan Guatemala lebih cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 1000-2000 m dpl., sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5-1000 m dpl.

PEDOMAN BUDIDAYA
PEMBIBITAN
Persyaratan bibit, bibit yang baik antara lain yang berasal dari: 
  a) Buah yang sudah cukup tua.
  b) Buahnya tidak jatuh hingga pecah.
 c) Pengadaan bibit lebih dari satu jenis untuk menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.
Penyiapan Bibit
Sampai saat ini bibit alpukat hanya dapat diperoleh secara generatif (melalui biji) dan vegetatif (penyambungan pucuk/enten dan penyambungan mata/okulasi). Dari ketiga cara itu, bibit yang diperoleh dari biji kurang menguntungkan karena tanaman lama berbuah (6-8 tahun) dan ada kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya. Sedangkan bibit hasil okulasi maupun enten lebih cepat berbuah (1-4 tahun) dan buah yang didapatkannya mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Teknik Penyemaian Bibit
Penyambungan pucuk (enten): 
Pohon pokok yang digunakan untuk enten adalah tanaman yang sudah berumur 6-7 bulan/dapat juga yang sudah berumur 1 tahun, tanaman berasal dari biji yang berasal dari buah yang telah tua dan masak, tinggi 30 cm/kurang, dan yang penting jaringan pada pangkal batang belum berkayu. Sebagai cabang sambungannya digunakan ujung dahan yang masih muda dan berdiameter lebih kurang 0,7 cm. Dahan tersebut dipotong miring sesuai dengan celah yang ada pada pohon pokok sepanjang lebih kurang 10 cm, kemudian disisipkan ke dalam belahan di samping pohon pokok yang diikat/dibalut. Bahan yang baik untuk mengikat adalah pita karet, plastik, rafia/kain berlilin. Sebaiknya penyambungan pada pohon pokok dilakukan serendah mungkin supaya tidak dapat kuncup pada tanaman pokok.
Enten-enten yang telah disambung diletakkan di tempat teduh, tidak berangin, dan lembab. Setiap hari tanaman disiram, dan untuk mencegah serangan penyakit sebaiknya tanaman disemprot fungisida. Pada musim kering hama tungau putih sering menyerang, untuk itu sebaiknya dicegah dengan semprotan kelthane.

Penyambungan mata (okulasi): 
Pembuatan bibit secara okulasi dilakukan pada pohon pangkal berumur 8-10 bulan. Sebagai mata yang akan diokulasikan diambil dari dahan yang sehat, dengan umur 1 tahun, serta matanya tampak jelas. Waktu yang paling baik untuk menempel yaitu pada saat kulit batang semai mudah dilepaskan dari kayunya. Caranya adalah kulit  pohon pokok disayat sepanjang 10 cm dan lebarnya 8 mm. Kulit tersebut dilepaskan dari kayunya dan ditarik ke bawah lalu dipotong 6 cm. Selanjutnya disayat sebuah mata dengan sedikit kayu dari
cabang mata (enthout), kayu dilepaskan pelan-pelan tanpa merusak mata. Kulit yang bermata dimasukkan di antara kulit dan kayu yang telah disayat pada pohon pokok dan ditutup lagi, dengan catatan mata jangan sampai tertutup. Akhirnya balut seluruhnya dengan pita plastik. Bila dalam 3-5 hari matanya masih hijau, berarti penempelan berhasil.
Selanjutnya 10-15 hari setelah penempelan, tali plastik dibuka. Batang pohon pokok dikerat melintang sedalam setengah diameternya, kira-kira 5-7,5 cm di atas okulasi, lalu dilengkungkan sehingga pertumbuhan mata dapat lebih cepat. Setelah batang yang keluar dari mata mencapai tinggi 1 m, maka bagian pohon pokok yang dilengkungkan dipotong tepat di atas okulasi dan lukanya diratakan, kemudian ditutup dengan parafin yang telah dicairkan. Pohon okulasi ini dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 8-12 bulan dan pemindahan yang paling baik adalah pada saat permulaan musim hujan.
Dalam perbanyakan vegetatif yang perlu diperhatikan adalah menjaga kelembaban udara agar tetap tinggi (+ 80%) dan suhu udara di tempat penyambungan jangan terlalu tinggi (antara 15-25 derajat C). Selain itu juga
jangan dilakukan pada musim hujan lebat serta terlalu banyak terkena sinar matahari langsung. Bibit yang berupa sambungan perlu disiram secara rutin dan dipupuk 2 minggu sekali. Pemupukan bisa bersamaan dengan penyiraman, yaitu dengan melarutkan 1-1,5 gram urea/NPK ke dalam 1 liter air. Pupuk daun bisa juga diberikan dengan dosis sesuai anjuran dalam kemasan. Sedangkan pengendalian hama dan penyakit dilakukan bila perlu saja.

Pengolahan Media Tanam
Lahan untuk tanaman alpukat harus dikerjakan dengan baik; harus bersih dari pepohonan, semak belukar, tunggul-tunggul bekas tanaman, serta batu-batu yang mengganggu. Selanjutnya lahan dicangkul dalam atau ditraktor, lalu dicangkul halus 2-3 kali. Pengerjaan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kering sehingga penanaman nantinya dapat dilakukan pada awal atau saat musim hujan.

Teknik Penanaman
Pola Penanaman
Pola penanaman alpukat sebaiknya dilakukan secara kombinasi antara varietas-varietasnya. Hal ini mengingat bahwa kebanyakan varietas tanaman alpukat tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri, kecuali varietas ijo panjang yang memiliki tipe bunga A. Ada 2 tipe bunga dari beberapa varietas alpukat di Indonesia, yaitu tipe A dan tipe B. Varietas yang tergolong tipe bunga A adalah ijo panjang, ijo bundar, merah panjang, merah bundar, waldin, butler, benuk, dickinson, puebla, taft, dan hass. Sedangkan yang tergolong tipe B adalah collinson, itszamma, winslowsaon, fuerte, lyon, nabal, ganter, dan queen. Penyerbukan silang hanya terjadi antara kedua tipe bunga. Oleh karena itu, penanaman alpukat dalam suatu
lahan harus dikombinasi antara varietas yang memiliki tipe bunga A dan tipe bunga B sehingga bunga-bunganya saling menyerbuki satu sama lain.

Pembuatan Lubang Tanam
  • Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 75 cm. Lubang tersebut dibiarkan terbuka selama lebih kurang 2 minggu.
  • Tanah bagian atas dan bawah dipisahkan.
  • Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula. Tanah bagian atas dicampur dulu dengan 20 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke dalam lubang.
  • Lubang tanam yang telah tertutup kembali diberi ajir untuk memindahkan mengingat letak lubang tanam.

Cara Penanaman
Waktu penanaman yang tepat adalah pada awal musim hujan dan tanah yang ada dalam lubang tanam tidak lagi mengalami penurunan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanah yang ada dalam lubang tanam harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Hal ini untuk menghindari tergenangnya air bila disirami atau turun hujan. Langkah-langkah penanaman adalah sebagai berikut:
  • Lubang tanam yang telah ditutup, digali lagi dengan ukuran sebesar wadah bibit.
  • Bibit dikeluarkan dari keranjang atau polibag dengan menyayatnya agar gumpalan tanah tetap utuh.
  • Bibit beserta tanah yang masih menggumpal dimasukkan dalam lubang setinggi  leher batang, lalu ditimbun dan diikatkan ke ajir. 
  • Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secaralangsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur. Peneduh ini berfungsi sampai tumbuh tunas-tunas baru atau lebih kurang 2-3 minggu.

Pemeliharaan Tanaman
Penyiangan
Gulma banyak tumbuh di sekitar tanaman karena di tempat itu banyak terdapat zat hara. Selain merupakan saingan dalam memperoleh makanan, gulma juga merupakan tempat bersarangnya hama dan penyakit. Oleh karena itu, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka gulma-gulma tersebut harus disiangi (dicabut) secara rutin.

Penggemburan Tanah
Tanah yang setiap hari disiram tentu saja akan semakin padat dan udara di dalamnya semakin sedikit. Akibatnya akar tanaman tidak dapat leluasa menyerap unsur hara. Untuk menghindarinya, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan dengan hati-hati agar akar tidak putus.

Penyiraman
Bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman perlu dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk menyiram adalah pagi/sore hari, dan bila hari hujan tidak perlu disiram lagi.

Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati. Pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit dan luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi fungisida/penutup luka.

Pemupukan
Dalam pembudidayaan tanaman alpukat diperlukan program pemupukan yang baik dan teratur. Mengingat sistem perakaran tanaman alpukat, khususnya akar-akar rambutnya, hanya sedikit dan pertumbuhannya kurang ekstensif maka pupuk harus diberikan agak sering dengan dosis kecil.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (http://www.ristek.go.id)

Mengenal Tanaman ALPUKAT / AVOKAD ( Persea americana Mill / Persea gratissima Gaerth )

SEJARAH SINGKAT
Tanaman alpukat merupakan  tanaman buah berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain. Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.

JENIS TANAMAN
Klasifikasi lengkap tanaman alpukat adalah sebagai berikut:
Divisi          : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas         : Dicotyledoneae
Bangsa       : Ranales
Keluarga    : Lauraceae
Marga        : Persea
Varietas     : Persea americana Mill
Berdasarkan sifat ekologis, tanaman alpukat terdiri dari 3 tipe keturunan/ras, yaitu:
Ras Meksiko
Berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Equador beriklim semi tropis dengan ketinggian antara 2.400-2.800 m dpl. Ras ini mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas. Masa berbunga sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buah kecil dengan berat 100-225 gram, bentuk jorong (oval), bertangkai pendek, kulitnya tipis dan licin. Biji besar memenuhi rongga buah. Daging buah mempunyai kandungan minyak/lemak yang paling tinggi. Ras ini tahan terhadap suhu dingin. 
Ras Guatemala
Berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah beriklim sub tropis dengan ketinggian sekitar 800-2.400 m dpl. Ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,5 derajat C). Daunnya tidak berbau adas. Buah mempunyai ukuran yang cukup besar, berat berkisar antara 200-2.300 gram, kulit buah tebal, keras,
mudah rusak dan kasar (berbintil-bintil). Masak buah antara 9-12 bulan sesudah berbunga. Bijinya relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam rongga, dengan kulit biji yang melekat. Daging buah mempunyai kandungan minyak yang sedang.
Ras Hindia Barat
Berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang beriklim tropis, dengan ketinggian di bawah 800 m dpl. Varietas ini sangat peka terhadap suhu rendah, dengan toleransi sampai minus 2 derajat C. Daunnya tidak berbau adas, warna daunnya lebih terang dibandingkan dengan kedua ras yang lain. Buahnya berukuran besar dengan berat antara 400-2.300 gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal. Buah masak 6-9 bulan sesudah berbunga. Biji besar dan sering lepas di dalam rongga, keping biji kasar. Kandungan minyak dari daging buahnya paling rendah.

Varietas-varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Varietas unggul
Sifat-sifat unggul tersebut antara lain produksinya tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit, buah seragam berbentuk oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit buahnya licin. Sampai dengan tanggal 14 Januari 1987, Menteri Pertanian telah menetapkan 2 varietas alpukat unggul, yaitu  alpukat ijo panjang dan  ijo bundar.
Varietas lain
Varietas alpukat kelompok ini merupakan plasma nutfah Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi, Tlekung, Malang. Beberapa varietas alpukat yang terdapat di kebun percobaan Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, merah bundar, dickson, butler, winslowson, benik, puebla, furete, collinson, waldin, ganter, mexcola, duke, ryan, leucadia, queen dan edranol

MANFAAT TANAMAN
Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya sebagai makanan buah segar. Selain itu pemanfaatan daging buah alpukat yang biasa dilakukan masyarakat Eropa adalah digunakan sebagai bahan pangan yang diolah dalam berbagai masakan. Manfaat lain dari daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar kosmetik. Bagian lain yang dapat dimanfaatkan adalah daunnya yang muda sebagai obat tradisional (obat batu ginjal, rematik).

SENTRA PENANAMAN
Negara-negara penghasil alpukat dalam skala besar adalah Amerika (Florida, California, Hawaii), Australia, Cuba, Argentina, dan Afrika Selatan. Dari tahun ke tahun Amerika mempunyai kebun alpukat yang senantiasa meningkat. Di Indonesia, tanaman alpukat masih merupakan tanaman pekarangan, belum dibudidayakan dalam skala usahatani. Daerah penghasil alpukat adalah Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Sumatera, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (http://www.ristek.go.id)