Wednesday, December 4, 2013

Pengukuran Kelembaban Tanah

Dasar Teori
Pandangan secara mikroskopik, aliran air melalui air ternyata cukup rumit. Secara kebetulan hukum empiris ditemukan oleh Darcy (1856) yang menjelaskan sistim mikroskopik. Hukum ini menjadi dasar untuk aliran air melalui tanah, seperti hukum OHM merukan dasar untuk aliran listrik. Pengetahuan dari hukum Darcy sangat penting untuk mempelajari aliran air mealalui tanah. Hal ini tidak hanya digunakan untuk menguraikan masalah drainase (tanah dalam kondisi jenuh air), tetapi masalah untuk aliran pada kondisi tanah tidak jenuh.

Peralatan dan alat yang diperlukan
Peralatan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut:
  1. Gelas ukur 1000 ml (plastik).
  2. Soil Moisture Tester
  3. Ember plastik
  4. Blok Gipsum
  5. Tanah kering
  6. Meteran kecil (3 meter)
  7. Avometer
  8. Kalkulator
Sedangkan alat yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut:
  1. Air ledeng
  2. formulir pencatatan data pengukuran
  3. alat tulis
Adapun prosedur yang harus dilakukan untuk mengukur kelembaban tanah ini adalah sebagai berikut:
  1. Menyiapkan dua buah ember plastik, ukur dimensinya (tinggi, panjang, dan diamter) menggunakan meteran kecil (3 meter).
  2. Menyiapkan tanah kering untuk mengisi ember plastik.
  3. Memasukan tanah kering ke dalam ember plastik, hingga mencapai jarak 5 cm di bawah bibir atas ember.
  4. Sambil mengisi tanah dalam ember plasitik, tempatkan dua buah balok gipsum, pada dua kedalaman dan posisi 7,5 cm dan 10 cm di bawah permukaan tanah.
  5. Mengisikan air ledeng secara perlahan-lahan. Setiap ember berisi jumlah air yang berbeda (500 ml dan 1000 ml).
  6. Membiarkan air menyebar secara merata di dalam tanah kering, jangan diberi perlakuan apa-apa. Biarkan pada kondisi tersebut selama waktu 60 menit.
  7. Setelah waktu 60 menit, mencatat nilai kelembaban tanah melalui kabel dari setiap gipsum blok dengan menggunakan alat pengukur tegangan avometer (dalam satuan ohm).
  8. Melakukan pengukuran sebanyak 10 kali denga interval waktu pengukuran setiap 10 menit.
  9. Pada akhir pengukuran upayakan nilai kelembaban yang diukur, sudah memberikan nilai yang konstan (tidak ada perubahan lagi).
  10. Setelah pengukuran selesai, data pengukuran telah diperoleh 

Sumber: Buku Petunjuk Praktikum Teknik Drainase Laboratorium Sumberdaya Air Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad 2011

No comments:

Post a Comment