3.1
Apakah
Pemanfaatan Selang Infus Merupakan Teknologi Tepat Guna untuk Irigasi
Tetes pada Tanaman Paprika?
Pada
bagian infus terdapat bagian yang berfungsi untuk mengatur jumlah cairan yang
harus dimasukan ke pasien. Dan juga berfungsi sebagai saluran untuk memasukan
nutrisi yang terdapat dalam kantung infus ke tubuh pasien Bagian selang ini
dapat dimanfaatkan untuk irigasi tetes yang diaplikasikan pada tanaman paprika.
Sisitem irigasi pada paprika ini biasanya digunakan sistem irigasi tetes yang
sering digunakan sistem yang cukup komplek dengan menggunakan peralatan yang
serba otomatis dan terukur, sehingga dalam penggunaannya kurang praktis dan
memerlukan modal yang cukup besar. Hal tersebut sangat sulit untuk diterapkan
dalam pertanian skala kecil.
Salah
satu solusinya dengan mensubtitusi peralatan yang komplek tersebut dengan
menggunakan peralatan yang sederhana dan dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas,
yaitu dengan menggunakan botol minuman mineral dan selang infusan. Komponen ini
mudah didapatkan dan sangat sederhana untuk dimanfaatkan dalam irigasi tetes
untuk tanaman paprika.
Sumber : http://clearwaste.blogspot.com
Gambar
2 Aplikasi selang infus dan botol mineral pada irigasi tetes
Air
yang terdapat dalam botol minuman mineral akan mengalir mealalui selang dengan
adanya gaya gravitasi, sehingga tanpa adanya perlakuan apa pun air akan
mengalir sendiri melalui selang infuse tersebut. Pada selang infus ada bagian
pengatur jumlah tetesan yang akan mengatur jumlah debit air yang keluar dari
selang. Banyak tidaknya jumlah tetesan ini akan mempengaruhi debit yang
dikeluarkan selang, dan besar kecilnya sangat mudah diatur sesuai dengan
kebutuhan. Sehingga jumlah air yang keluar dari selang sesuai dengan kebutuhan
air tanaman paprika.
Air
pada botol penampung akan terus mengalir secara terus menerus sepanjang hari
dengan jumlah yang sama setiap waktunya sehingga akan menjamin ketersediaan air
yang diperlukan oleh tanaman paprika yang mencapai 0.5 sampai dengan 1,2 liter
perhari sesuai dengan usia dan fase pertumbuhannya. Dengan adanya pengaturan
debit dan keluaran air pada selang berupa tetesan yang menunjukan debit air
yang rendah. Hal tersebut merupakan salah satu criteria aplikasi irigasi tetes
yang baik, selain itu aplikasi penggunaan selang infus ini akan menghasilkan
jumlah air yang konstan sesuai dengan yang disyaratkan pada aplikasi irigasi
tetes, dan juga bahan yang terbuat dari plastik akan membuat usia pemakaian
cukup lama. Dengan demikian berdasarkan kriteria yang baik untuk aplikasi
irigasi tetes ini, penggunaan selang plastik dan botol minuman mineral dapat
dijadikan sebagai teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam upaya
irigasi terhadap tanaman paprika.
3.2
Kelebihan
dan Kekurangan Penggunaan Selang Infus pada Irigasi Tetes Untuk Tanaman
Paprika?
Dalam
pemanfaatannya, penggunaan selang infus ini pada aplikasi irigasi tetes tanaman
paprika tentunya mempunyai kekurangan dan kelebihan yang akan menghambat dan
mendukung upaya pemberian air pada tamanan paprika hingga kondisi optimum untuk
pertumbuhan tanaman paprika.
Adapun
yang menjadi kelebihan penggunaan selang infus pada aplikasi irigasi tetes ini
adalah sebagai berikut :
1. Selang
infus merupakan alat yang praktis dalam penggunaannya sehingga untuk
aplikasinya tidak memerlukan keahlian khusus.
2. Pengaturan
jumlah air yang keluar dari selang dapat dengan mudah dilakukan karena adanya
bagian untuk pengaturan jumlah tetesan per satuan waktu. Sehingga air yang
keluar akan sesuai dengan air yang dibuthkan tanaman
3. Debit
air pada selang infus konstan tidak akan mengalami perubahan debitnya setelah
dilakukan pengaturan.
4. Investasi
yang dikeluarkan untuk pembuatan aplikasi irigasi tetes relative murah bahkan
dapat memanfaatkan barang-barang bekas.
5. Bahan
selang infus dan botol tampungan air terbuat dari plastik yang akan tahan lama
tanpa terserang oleh rayap atau hal lain yang dapat menyebabkan kerusakan
Namun
dibalik kelebihannya tersebut, terdapat juga kekurangan penggunaan selang infus
dalam aplikasi irigasi tetes untuk tanaman paprika, yaitu sebagai berikut.
1. Selang
infus yang diambil dari limbah rumah sakit beresiko mengandung bakteri atau
bibit penyakit yang berbahaya.
2. Perlu
adanya energi tambahan untuk melakukan sterilisasi selang infus bekas salah
satunya dengan merendam di air mendidih selama beberapa waktu atau dengan
menggunakan larutan alcohol 70 %.
3. Perlu
adanya biaya tambahan apabila akan menggunakan selang infus yang baru dengan
harga sekitar Rp. 9000 sampai dengan Rp. 12.500 per unit.
3.3
Penggunaan
Selang Infus pada Irigasi Tetes untuk
Tanaman Paprika?
Penggunaan
selang infus ini pada aplikasi irigasi tetes untuk tanaman paprika berfungsi
sebagai pengatur debit dan menyalurkannya pada daerah perakaran tanaman.
Sehingga dalam aplikasinya perlu dilakukan pengaturan agar air yang keluar dari
selang jumlahnya sesuai dengan jumlah air yang diperlukan oleh tanaman paprika.
Pada budidaya tanaman paprika penyiraman dan pemupukan biasanya dilakukan
secara bersamaan, yang dikenal dengan sistem fertigasi, yaitu pengairan tanaman
sekaligus dengan pemberian pupuk. Tanaman paprika menggunakan berbagai macam
pupuk, namun saat ini telah tersedia pupuk yang siap digunakan, yang terdiri
atas pupuk A dan pupuk B yang sudah mencakup seluruh kebutuhan tanaman paprika.
Jumlah total pupuk A dan B ini mencapai 38,363 gram. Sedangkan kebutuhan air
untuk setiap fase pertumbuhan paprika berbeda-beda, untuk masa fase vegetatif I
membuthkan 600 ml/tanaman/hari larutan, fase vegetative II membuthkan 900
ml/tanaman/hari dan untuk fase generatif memerlukan 1500 ml/tanaman/hari
larutan. Hal tersebut akan berpengaruh pada jumlah tetesan atau debit air yang
dikeluarkan oleh selang infus. Berikut ini perhitungan penggunaan infuse pada
aplikasi irigasi tetes tanaman paprika.
1.
Fase vegetatif I
Jumlah larutan yang diperlukan adalah sebesar 600
ml/tanaman/hari dan kemampuan selang infus sekitar 15-60 tetes per milliliter.
Pertaman untuk membuat larutan 600 ml, yaitu dengan mencampurkan pupuk A dan B
sebanyak 38.4 gram dengan air sebanyak 561.6 mililiter. Untuk menghitung jumlah
tetesan agar air tersebut tersedia sepanjang hari (07.00-15.00) sekitar 8 jam
perlu dilakukan pengaturan dengan perhitungan berikut.
Jumlah tetesan/menit = (jumlah larutan/lama waktu irigasi) x 15 tetesan/ml
= (600/(8 x 60)) x 15 tetesan/ml = 18,75 tetesan/menit
=
19 tetesan /menit
Sehingga agar larutan tersebut habis
sampai dengan 8 jam, maka selang infus harus diatur sehingga keluarannya
mencapai 19 tetesan/menit
2.
Fase vegetatif II
Jumlah larutan yang
diperlukan adalah sebesar 900 ml/tanaman/hari dan kemampuan selang infus
sekitar 15-60 tetes per milliliter. Pertaman untuk membuat larutan 900 ml,
yaitu dengan mencampurkan pupuk A dan B sebanyak 38.4 gram dengan air sebanyak 861.6
mililiter. Untuk menghitung jumlah tetesan agar air tersebut tersedia sepanjang
hari (07.00-15.00) sekitar 8 jam perlu dilakukan pengaturan dengan perhitungan
berikut.
Jumlah tetesan/menit = (jumlah larutan/lama waktu irigasi) x 15 tetesan/ml
= (900/(8 x 60)) x 15 tetesan/ml x 15 tetesan/ml
=
29 tetesan /menit
Sehingga agar larutan tersebut habis sampai dengan 8 jam,
maka selang infus harus diatur sehingga keluarannya mencapai 29 tetesan/menit
3.
Fase generatif
Jumlah larutan yang
diperlukan adalah sebesar 1500 ml/tanaman/hari dan kemampuan selang infus
sekitar 15-60 tetes per milliliter. Pertaman untuk membuat larutan 1500 ml,
yaitu dengan mencampurkan pupuk A dan B sebanyak 38.4 gram dengan air sebanyak
1461.6 mililiter. Untuk menghitung jumlah tetesan agar air tersebut tersedia
sepanjang hari (07.00-15.00) sekitar 8 jam perlu dilakukan pengaturan dengan
perhitungan berikut.
Jumlah tetesan/menit = jumlah larutan/lama waktu irigasi) x 15 tetesan/ml
= (1500/(8 x 60)) x 15 tetesan/ml x 1
= 47 tetesan /menit
Sehingga agar larutan tersebut habis sampai dengan 8 jam,
maka selang infus harus diatur sehingga keluarannya mencapai 48 tetesan/menit
selang lama2 kotor oleh endapan dan macet. sy pakai botol dibalik, tutupnya dilubang 2 kecil lalu masing2 dimasuki selang kecil dr tangkai cotton but bayi. seringnya tetesan diatur dg memanjang pendekkan salah satu selang.
ReplyDeletecoba mas pakai filter di bagian bawahnya agar tanah tidak masuk selang, bisa pakai injuk
Delete