Wednesday, October 31, 2012

MENGOPERASIKAN TRAKTOR BESAR


LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR
MENGOPERASIKAN TRAKTOR BESAR



Disusun Oleh


Nama                      : Rikky Triyadi
NPM                       : 240110097001
Kelompok               : 2
Hari, tanggal           : Kamis, 13 Oktober 2011
Jam                          : 08.00 – 10.00
Asdos                      : Krisnu dan Wony







JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN


2011
A.  Mengenal Traktor Roda Empat 
Langkah pertama yang harus dipelajari oleh calon operator untuk dapat mengoperasikan traktor roda empat adalah mengenal traktor roda empat itu sendiri. Bagian-bagian utama  dari traktor roda empat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1 Bagian-bagian traktor
Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar. Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15 hp). Traktor ini di pasaran  biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan  mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).
Berdasarkan jenis rodanya, traktor dapat digolongkan menjadi:
1)        Traktor satu gardan  (two wheel-drive tractor/rowcrop tractor)
Traktor satu gardan banyak digunakan di perkebunan kecil yang membudidayakan tanaman larikan seperti; kentang kobis. Traktor ini mempunyai sudut putar yang kecil, lebar roda tipis dan jarak antar roda kiri dan kanan dapat diatur. Umumnya daya yang digunakan tidak terlalu besar, sekitar 22 – 33 kw (30 – 45 hp).
Gambar 2 Traktor satu gardan
2)        Traktor beroda track
Traktor beroda trac banyak digunakan di perkebunan yang luas atau di perkebunan yang masih baru, yang lahannya belum tertata. Daya penggerak yang biasa digunakan  antara 52  – 110 kW (70  – 150 hp). Traktor ini tidak bisa  digunakan di jalan raya,  hanya digunakan pada kebun yang satu e kebun yang ain. Kecepatan jalannya rendah, namun mempunyai daya tarik yang tinggi dan dapat digunakan pada kondisi ahan yang berat. Karena lebar rodanya besar maka daya tumpu  ke tanah menjadi kecil, sehingga traktor  ini dapat digunakan pada lahan yang lembek tanpa takut tenggelam.
Gambar 3 Traktor beroda track
3)        Traktor dobel gardan (two wheel-drive tractor)
Dibanding dengan traktor satu gardan, traktor dobel gardan mempunyai daya tarik yang lebih besar. Karena masih menggunaka roda ban, traktor  ini masih dapat berjalan di jalan raya. Maka banyak pemilik perkebunan memilih traktor jenis ini. Ada dua tipe dari traktor dobel gardan, yaitu:
a. Traktor dengan roda depan lebih kecil dari roda  belakang, daya yang digunakan antara 33 – 67 kW (45 – 90 hp).
b. Traktor dengan roda depan sama besar dengan roda daya yang digunakan antara 75  – 150 kw (100 – 200 hp).
Gambar 4 Traktor dobel garden
B.  Pengendali/kontrol
Pengendali adalah indikator, saklar, tuas dan pedal yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor roda empat ada banyak tuas kendali. Pengendali yang ada pada traktor
roda empat dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 
Gambar 5 Bagian dashboard traktor
Indikator dan saklar pada dashboard, antara lain:
1.    Kunci kontak (saklar utama)
Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu
Ø  OFF (mati), Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan mematikan motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini juga dapat mematikan traktor.
Ø  Preheat, Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang pembakaran akan membara, sehingga akan memanaskan ruang pembakaran. Tujuannya agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat mulai dihidupkan. 
Ø  ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung
Ø  START,  pada posisi  ini arus listrik dari  accu tersambung ke  motor stater.
Gambar 6 Starter traktor
2.    Saklar lampu depan
Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya ada satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu jauh dan lampu dekat).
Gambar 7 Saklar lampu depan
3.    Saklar lampu sein
Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah  mana traktor akan
membelok.  Bila traktor berjalan di jalan  umum,  gunakan lampu sein seperti Anda mengendarai kendaraan. 
4.  Tombol klakson
Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci kontak “ON”).
5.  Indikator pemanas mesin
Untuk mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk dihidupkan. Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak diputar ke arah “preheat”.
6.  Indikator pengisian accu
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Akan tetapi setelah motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda pengisian accu berjalan lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada sistem pengisisan, sebaiknya motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
7.  Indikator temperatur air
Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”. Lampu akan menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik melebihi batas temperatur normal. Apabila lampu menyala, hal ini menunjukkan air radiator berkurang d an naik temperaturnya, motor terlalu panas, atau ada kerusakan lainnya. Motor harus segera dimatikan.
8.  Indikator sirkulasi oli pelumas
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Setelah motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan  baik, maka akan padam kembali. Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan pada sistem pelumasan, motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan perbaikan.
9.  Tuas dekompresi
Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin, tarik tuas ini u ntuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran. Biarkan motor berputar dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor akan mudah dihidupkan.
10. Tachometer dan meter jam
Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin  dan meter jam menunjukkan  jumlah jam pemakaian
Gambar 8 Tachometer
11. Sikring
Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard. Funsi sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila sikring ini putus, selidikilah penyebab dari arus yang berlebihan ini. Setelah diketahui penyebabnya dan  diperbaiki, ganti dengan  sikring baru yang ampernya sama. Pada kotak sikring dilengkapi dengan tempat sikring cadangan.
C.  Tuas dan pedal pengatur, antara lain:
Gambar 11 Tuas dan pedal pengatur
1.    Tuas pengatur gas
Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti. Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan.
Gambar 12 Tuas pengatur gas
2.    Tuas hidrolik
Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang implemen akan naik  (terangkat). Apabila tuas  pada posisi netral, implemen akan berhenti  ada
posisi tertentu.
Gambar 13 Tuas hidrolik
3.    Tuas persneleng utama
Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu kecepatan mundur. 
4.  Tuas persneleng cepet lambat
Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan 2 mundur.
Gambar 14 Tuas perseneleng
5.  Tuas persneleng PTO
Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO  yang  diinginkan.  Setiap jenis trator berbeda-beda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya satu, dua
atau tiga macam kecepatan.
Gambar 15 Tuas perseneleng PTO
6.  Tuas gardan depan
Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan tuas gardan depan. Tuas ini     berfungsi  untuk  menyambung  gardan  depan
apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar daya tarik traktor.
Gambar 16 Tuas gardan depan
7.  Pedal kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan  melepaskan, hubungan antara motor penggerak dengan transmisi.  Apabila pedal kopling diinjak, hubungan motor dengan transmisi terputus.
Gambar 17 Pedal koling
8.  Pedal rem (kiri dan kanan)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan terpisahnya pedal  rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam. Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya.
Gambar 18 Pedal rem
9.  Pedal gas
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan pedal gas apabila ingin memperlambat.
Gambar 19 Pedal gas
10. Tuas rem parkir
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem. Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri.
Gambar 20 Tuas rem parkir
11. Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang dapat berputar dengan  kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok.  Namun  dengan adanya gardan menyebabkan salah  satu roda akan slip.  Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran  kedua roda belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.
Gambar 21 Pedal pengunci differensial (gardan)
12. Pengunci kap motor
Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas terlebih dahulu.
Gambar 21 Pengunci kap motor
13. Pengatur tempat duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai 
dengan keinginan  operator. Caranya dengan memindah pen ke
lubang lain yang diinginkan.
Gambar 22 Pengatur tempat duduk
D.  Menghidupkan dan Mematikan Traktor Roda Empat
Sebagian besar, traktor roda empat menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan motor stater. Sebelum traktor dihidupkan, harus diperiksa terlebih dahulu, sehingga traktor siap untuk dioperasikan. Kran bahan bakar dalam posisi “OPEN”. Rem terkunci. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor roda empat, beserta tujuannya.
1.      Menghidupkan traktor roda empat:
a.    Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.
b.    Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.
c.    Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”.
d.   Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.
e.    Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
f.     Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli  pelumas menyala.
g.    Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10  – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar,  sebagai    tanda  ruang pembakaran sudah cukup  panas. Dengan panasnya  ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.
h.    Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas t inggi
i.      Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”,  sehingga motor stater akan memutar motor penggerak.
j.       Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak,  sehingga kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”.  Untuk mematikan motor stater
k.    Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas mati. 
l.      Kecilkan posisi gas ke idle
m.  Lepaskan pedal kopling pelan-pelan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda empat  adalah :
a.       Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas  dekompresi,  sehingga putaran motor lebih ringan.  Setelah motor berputar dengan cepat selama 3–5 detik, doronglah tombol dekompresi,  untuk menghasilkan  tekanan kembali
b.      Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan merusak motor stater.
c.       Biarkan  motor berputar tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan memberikan beban berat begitu motor hidup.
d.      Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan yang sirkulasi udaranya kurang baik.
  Mematikan traktor roda empat
a.       Lepaskan beban motor
b.      Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 1 menit.
c.       Netralkan seluruh  bagian pengendali,  tuas hidrolik pada posisi turun.

d.      Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada  aliran bahan bakar ke  ruang pembakaran.
e.       Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan taktor roda empat adalah sebagai berikut :
a.       Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan
b.      Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor turun Gas separoh stop Gas penuh
c.       Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi
d.      Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral
e.        Pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali


DAFTAR PUSTAKA

Anonym. Mengoperasikan Traktor Roda Empat. Sumatera Utara : USU
Mulyoto H. dkk, 1996, Mesin-mesin Pertanian, Bumi Aksara, Jakarta.
Sihotang. 2010. Traktor Roda Empat. http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-roda-empat Diakses tanggal 18 Oktober 2011 Pukul 20.00


 

No comments:

Post a Comment