BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
LDR
merupakan resistor yang dapat berubah-ubah nilai tahanannya tergantung pada
besar kecilnya penerimaan cahaya. Hal tersebut dapat dimanfaatan dalam
melakukan pembuatan sensor cahaya dengan memanfaatkan kepakan terhadap
perubahan cahaya untuk upaya optimasi penggunaan energi listrik yang digunakan
dalam penerangan lampu.
Prinsip
dasar yang digunakan dalam pemanfaatan resistor LDR sebagai komponen sensor ini
pada perubahan nilai tahanan dan jumlah arus yang mengalir pada rangkaian.
Sehingga sebelum lebih jauh mengenal proses perancangan sensor sebaiknya
menguasahi dahulu dalam melakukan pengukuran terhadap tahanan dan arus listrik
pada kondisi cahaya yang berbeda-beda. Oleh karena ini praktikum mengenai
rangkaian LDR ini sangat bermanfaat dalam belajar mengenai pengukuran tahanan
dan arus pada suatu rangkaian LDR.
Sebagai
mahasiswa Teknik Pertanian yang dituntut mempunyai keahlian dalam melakukan
optimasi dan control terhadap berbagai proses pra panen, panen dan pasca panen
dengan menggunakan proses otomatisasi, salah satunya dengan menggunakan sensor.
Oleh karena itu, praktikum mengenai pengukuran tahanan dan jumlah arus yang
mengalir dalam sebuah rangkaian LDR pada setiap kondisi cahaya yang berbeda
dapat bermanfaat dalam mengasah dan melatih kemampuan mahasiswa sebagai dasar
dalam pembuatan sensor khususnya sensor cahaya.
1.2
Tujuan
Tujuan dari
praktikum rangkaian LDR ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan
dapat mengukur tegangan yang terjadi pada rangkaian seri.
2. Praktikan
dapat menghitung tahanan yang terjadi pada rangkaian sensor cahaya.
3. Praktikan
dapat menghitung arus yang mengalir pada rangkaian.
BAB III
METODELOGI
3.1.
Alat dan Bahan
1. Multimeter
2. Sensor
cahaya (LDR)
3. Baterai
4. Kabel penghubung
5. Breadboard
6. Sumber
cahaya
7. Resistor
dengan tahanan 1 kΩ
8. Resistor
dengan tahanan 10 kΩ
9. Resistor
dengan tahanan 100 kΩ
3.2.
Prosedur
Percobaan
a.
Pengukuran
LDR
-
Mengukur tahanan LDR pada
keadaan cahaya terang, normal dan redup dengan menggunakan multimeter.
b.
Mengukukur
tegangan pada rangkaian LDR
1. Memasang
komponen pada resistor 1 kΩ dan LDR
secara seri pada gambar.
2. Menyiapkan
sumber tegangan DC lalu hubungkan dengan rangkaian.
3. Mengukur
tegangan dengan multimeter pada keadaan cahaya terang, normal, dan gelap.
4. Mengulangi percobaan di atas dengan percobaan
menggunakan resistor.
BAB
IV
HASIL
PENGUKURAN
4.1 Hasil
a. Pengukuran
Tahanan Pada LDR
Tabel 1. Pengukuran
Tahanan Pada LDR (kΩ)
Keterangan
|
I
|
II
|
III
|
Rata-rata
|
Gelap
|
12.30
|
11.50
|
14.4
|
12.73
|
Normal
|
1.8
|
1.65
|
1.75
|
1.73
|
Terang
|
0.45
|
0.30
|
0.15
|
0.3
|
b.
Pengukuran Arus
Tabel 2. Pengukuran
Arus dengan Resistor 1 kΩ
Keterangan
|
I
|
II
|
III
|
Rata-rata
|
Gelap
|
0.2
|
0.1
|
0.4
|
0.23
|
Normal
|
1.7
|
1.7
|
1.7
|
1.7
|
Terang
|
3.7
|
3.6
|
4.2
|
3.83
|
Tabel 3. Pengukuran
Arus dengan Resistor 10 kΩ
Keterangan
|
I
|
II
|
III
|
Rata-rata
|
Gelap
|
0.2
|
0.1
|
0.2
|
0.16
|
Normal
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
Terang
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
Tabel 4 Pengukuran Arus
dengan Resistor 100 kΩ
Keterangan
|
I
|
II
|
III
|
Rata-rata
|
Gelap
|
0.04
|
0.03
|
0.04
|
0.036
|
Normal
|
0.05
|
0.05
|
0.05
|
0.05
|
Terang
|
0.05
|
0.05
|
0.05
|
0.05
|
|
PEMBAHASAN
Pada praktikum
ini, dilakukan dua kegiatan mengenai pengukuran tahanan pada resistor LDR
dengan berbagai kondisi dan pengukuran arus rangkaian listrik dengan berbagai
macam nilai resistansinya. Percobaan pertama mengenai pengukuran tahanan pada
LDR dengan kondisi gelap, normal dan terang. Pada kondisi gelap, pengukuran
pertama dengan multimeter menghasilkan tahanan sebesar 12,30 kΩ dan pada
pengukuran yang kedua kalinya tahanan yang didapatkan sebesar 11,50 kΩ dan
pengukuran yang ketiga , nilai LDR ini mencapai 14,4 kΩ. Dari ketiga data
tarsebut rata-rata tahanan LDR pada kondisi gelap tertinggi pada pengukuran
ke-3 dan rata-rata dari ketiga dasar penelitian sebesar 12,73 kΩ. Pada
percobaan kedua pengukuran tahanan LDR dengan kondisi normal. Dari ketiga pengukuran
didapatkan tahanan LDR terkecil pada kondisi normal sebesar 1,65 kΩ, dan
terbesar mencapaiu 1,8 kΩ dengan rata-rata tahanannya mencapai 1,73 kΩ, jauh
lebih kecil dari nilai tahanan saat kondisi gelap. Pengukuran tahanan yang
ketiga dengan kondisi terang, dimana tahanan LDR diukur saat diberi sejumlah
cahaya yang bersumber dari baterai. Pada kondisi tersebut didapatkan pengukuran
tahanan sebanyak tiga kali secara berturut-turut sebesar 0.45 kΩ, 0.3 kΩ, dan
0,15 kΩ, dengan rata-rata dari ketiga data tersebut mencapai 0,3 kΩ.
Praktikum kedua
adalah pengukuran arus listrik pada rangkaian LDR yang ditambahkan dengan
resistor. Pada percobaan ini digunakan tiga buah resistor dengan nilai
resistansi masing-masing sebesar 1 kΩ, 10 kΩ, dan 100 kΩ. Pengukuran pada
rangkaian LDR dan resisitor dilakukan pada ketiga kondisi yang berbeda, yaitu
gelap, normal dan terang dengan melakukan masing-masing tiga kali pengukuran.
Pertama pengukuran arus pada resistor 1 kΩ yang dirangkai seri dengan LDR yang
disajikan pada tabel 2. Pada kondisi gelap, nilai arus yang terukur sebanyak
tiga kali masing-masing sebesar 0,2 mA, 0,1 mA, dan 0,4 mA dengan rata-rata
sebesar 0,23 mA. Sedangkan pada kondisi normal didapatkan besarnya arus hasil
pengukuran secara berurutan sebesar 1,7 mA, 1,7 mA, dan 1,7 mA dengan rata-rata
dari ketiga hasil pengukuran sebesar 1,7 mA. Pengukuran terakhir dengan kondisi
terang, yaitu LDR diberi cahaya yang bersumber dari sebuah senter, hasil
pengukuran didapatkan besarnya arus pada rangkaian masing-masing adalah sebesar
3,7 mA, 3,6 mA, dan 4,2 mA dengan rata-rata dari ketiga data tersebut mencapai
3,83 mA. Hasil pengukuran pada rangkaian LDR dengan resistor 1 kΩ pada kondisi
yang berbeda, yaitu terang, gelap dan normal, didapatkan besarnya arus yang
mengalir pada rangkaian terbesar pada kondisi terang jika dibandingkan dari
kondisi gelap dan normal. Hal tersebut dikarenakan LDR pada kondisi gelap
hambatannya atau nilai tahanannya lebih besar dibandingkan dengan kondisi
normal dan terang, sehingga arus yang dihambatpun akan lebih besar pula, oleh
karenanya arus yang mengalir pada rangkaian kecil. Sebaliknya pada kondisi
terang, LDR memiliki hambatan yang kecil sehingga arus yang dapat mengalir akan
lebih besar. Pada kondisi terang ini LDR menjadi konduktor yang baik sehingga
nilai resistansinya kecil.
Nama
: Rikky Triyadi
NPM : 240110097001
|
N
|
|
KESIMPULAN
DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan
literature dan pembahasan di atas dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. LDR
merupakan resistor yang besar tahanannya berubah ubah sesuai dengan banyaknya
cahaya yang diterima.
2. Pada
kondisi gelap LDR memiliki hambatan yang lebih besar dibandingkan dengan
kondisi normal dan terang.
3. Jumlah
arus yang mengalir pada rangkaian LDR tertinggi pada kondisi terang sedangkan
terendah pada kondisi gelap dikarenakan pada kondisi terang nilai resistansi
LDR lebih kecil dibandingkan pada kondisi gelap.
4. Semakin
bertambahnya nilai resistor yang ditambahkan pada rangkaian maka semakin kecil
jumlah arus yang mengalir pada rangkaian tersebut.
6.2
Saran
Adapun saran
yang dapat disampaikan penulis pada praktikum rangkaian LDR ini adalah sebagai
berikut:
1. Perlu
adanya pengamatan dengan membandingkan LDR yang berbeda pada setiap rangkaian
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh LDR dalam setiap kondisi cahaya.
2. Perlu
adanya pengukuran seberapa besar cahaya yang ditambahkan pada saat kondisi
terang agar mengetahui hubungan jumlah cahaya dan arus yang mengalir pada
rangkaian.
3. Dalam
pengukuran kondisi gelap, sebaiknya pada kondisi kurang cahaya yang masih
terbaca alat, terkadang jika terlalu gelap tidak akan terbaca oleh multimeter
sehingga tidak bias melakukan pengamatan.